Era digital berkembang ditandai dengan munculnya tiga teknologi utama, yaitu : komputer, komunikasi dan multimedia. dengan kolaborasi ketiga teknologi tersebut yang terus berkembang tidak lagi hanya berupa teks, angka dan gambar saja melainkan dapat berupa suara atau sesuatu yang bergerak. Bahkan dengan perkembangan teknologi digital mampu mengecilkan ukuran data atau informasi, membuat tranfer informasi dan data menjadi lebih cepat. Selain peralatan yang memadai, dibutuhkan SDM yang handal dan profesional untuk melakukan kegiatan di bidang komputer forensik, di Indonesia ilmu mengenai forensik belum begitu tenar bahkan lembaga-lembaga pemerintah belum ada yang berdiri sendiri dalam bidang forensik, yang sudah ada hanya Sub Divisi sebuah lembaga contohnya : Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) di Kepolisian Negara Indonesia. Alhamdulilah saya berkesempatan untuk mengikuti training Digital Forensik dan saya tertarik untuk mengikuti perkembangan informasi mengenai ilmu tersebut.
Untuk waktu penyelenggaraan dilaksanakan selama 10 hari kerja bertempat di Copthorne Hotel di Birmingham, Inggris dimana diajar oleh Tim pengajar dari Disklabs.
Untuk materi pelatihan dikategorikan menjadi 2 yaitu
Computer Forensic Basic Training dan
Computer forensic best Practise.
Silabus Materi Pelatihan nya yaitu :
1. Forensic Awarennes;
2. Seizing Electronic Evidance;
3. Forensic Imaging using hardware tools;
4. Forensic Imaging using Acces Data FTK Imager;
4. Digital recovery process and procedure;
5. Live scenario case.